Pura Rambut Siwi
Rambut Siwi terletak 18 Km arah ke
timur dari Kota Negara dan 78 Km arah ke barat dari kota Denpasar. Dapat
dicapai dengan semua jenis kendaraan serta tempat parkir yang cukup luas.
Disini terdapat pura Sad Kahyangan dan dibangun erat kaitannya dengan
kedatangan seorang Pendeta dari Majapahit yang melakukan perjalanan keagamaan
ke Bali dan singgah di tempat ini untuk memberikan ajaran Agama Hindu.
Karena hormatnya penduduk setempat kepada sang pendeta yang bernama Dang
Hyang Nirartha itu, dimintalah rambutnya untuk dipuja dan disimpan
di Pura ini sehingga nama Pura ini disebut Pura Rambut Siwi.
Dari Pura ini pula dapat kita menikmati pemandangan laut lepas dan matahari terbenam/ Sunset dengan bentangan sawah yang luas, serta pemandangan gunung yang jauh, menambah pesona bagi para pengunjung.
Dari Pura ini pula dapat kita menikmati pemandangan laut lepas dan matahari terbenam/ Sunset dengan bentangan sawah yang luas, serta pemandangan gunung yang jauh, menambah pesona bagi para pengunjung.
Taman Rekreasi Tirta Samudra Delodbrawah
Pengembangan objek wisata Jembrana sebagian
besar diarahkan untuk objek wisata pantai. Karena itu, pantai-pantai yang
ada di Bumi Makepung ini mulai dikelola dan ditata. Salah satu taman rekreasi
yang sudah berjalan dan selesai untuk tahap pertama adalah Taman Rekreasi
Dlod Brawah. Taman rekreasi yang dilengkapi dengan kolam air laut ini
diakui sebagai kolam air laut pertama di tempat umum. Selama ini hanya
hotel-hotel berbintang yang punya kolam air laut.
Kolam air laut yang terletak di tepi
pantai Delodbrawah, terdiri atas kolam renang dewasa dan kolam renang
anak-anak ini menjadi alternatif baru untuk layak dikunjungi. Kehadiran
taman rekreasi ini memberikan hiburan bagi masyarakat.
Fasilitas kolan ini dilengkapi, tempat bilas dan kamar mandi sudah berdiri
megah. Rencana pengembangan berikutnya fasilitas ini akan dilengkapi dengan
sarana-sarana penunjang seperti taman bermain untuk anak-anak, kios-kios
serta penataan tempat parkir. Pengembangan akan dilakukan di timur kolam
yang ada sekarang. Selain itu, kolam air laut mempunyai efek Hydrotherapy
yang berdampak pada:
- Fisioterapi dalam arti membantu proses pemulihan untuk dapat mengaktifkan kembali anggota tubuh bagi penderita yang mengalami penyakit/gangguan pada fungsi gerak tubuh
- Membantu pemulihan penyakit Rematik/gangguan pada sendi
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan untuk penyakit syaraf
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan untuk penyakit asma
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan dari rasa kesemutan
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan untuk Penyakit Stroke
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan untuk penyakit-penyakit kulit
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan dari rasa pegal-pegal di badan
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan dari rasa linu-linu pada tubuh
- Membantu pemulihan/proses penyembuhan penyakit gatal pada kulit
- Menghaluskan kulit
- Mempunyai efek pada penambahan kekebalan pada daya tahan tubuh
- Mempunyai efek terhadap kejiwaan/psychologis antara lain membantu proses pemulihan untuk penyakit:
- Insomnia/penyakit susah tidur
- Stress /ketegangan
- Anxiety/kecemasan/kegelisahan
Untuk tiket masuk ke Taman Rekreasi Tirta Samudra
Dlod Brawah hari-hari biasa /umum anak-anak Rp 1.500, dewasa Rp 3.000,-.
Khusus untuk anak sekolah / group 50 orang lebih dikenai tiket per orang
Rp 1000,-
Air Terjun Tegalcangkring
Di dekat tempat ini kurang lebih 100 meter ke utara menyusuri sungai yang airnya jernih ini ada legenda tentang PERTAPAAN yang menjadi cikal bakal nama Banjar / dusun yang mengapit sungai ini.
Belum banyak yang mengenal air terjun buatan ini atau yang sering disebut "Aungan" yang bahasa indonesia nya berarti terowongan. Aungan ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk menghasilkan air sebagai penopang kehidupan sehari hari dengan membuat pompa air yang airnya diambil dari tempat ini.
Tepatnya tempat ini berada di perbatasan antara Lingkungan Petapan Persidi dan Lingkungan Munduk Anyar, yang bisa ditempuh dengan akses mobil dan sepeda motor dari jalan utama Denpasar Gilimanuk , masuk dari Jalan Kelampuak di Kelurahan Tegalcangkring kurang lebih 3 Kilometer ke utara.
Sampai di perbatasan lingkungan Petapan Persidi dan Munduk Anyar ada jalan setapak ke barat ikuti saja jalan tersebut sampai ketemu sungai. Nah sampailah ke tempat ini atau anda bisa melewati perkebunan penduduk setempat.
Di Banjar Yehbuah Desa Yehembang Kauh terdapat sebuah air terjun yang masih alami, belum banyak yang mengetahui air terjun tersebut. Hanya warga sekitar yang mengetahui keberadaan air terjun tersebut, air terjun ini yang sudah lama ada dan dijadikan sebagai tempat mandi dan bermain oleh anak-anak sekitar.
Selain panorama alam, Kecamatan Mendoyo juga memiliki potensi wisata lain, yaitu atraksi Makepung, yang sekaligus merupakan ciri khas Kabupaten Jembrana. Mekepung adalah atraksi tradisional yang berasal dari Kabupaten Jembrana. Makepung berarti kejar-kejaran. Atraksi ini terinspirasi dari kegiatan petani mengolah sawah mereka sebelum menanam benih padi, di lahan basah yang berlumpur dengan menggunakan bajak tradisional. Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, dimana kedua kerbau mengenakan alat dekoratif seperti lonceng kayu di lehernya, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak akan terdengar suara seperti musik. Pada awalnya atraksi ini disebut dengan ‘Makepung Lampit’ (atraksi makepung di tengah sawah) yang merupakan cikal bakal terjadinya atraksi makepung di Kabupaten Jembrana.
Atraksi Mekepung dikembangkan sekitar tahun 1930, dimana joki berpakaian seperti prajurit istana. Mereka bertelanjang kaki, mengenakan ikat kepala, syal, rompi dan celana panjang dengan pedang yang dibungkus kain bermotif kotak-kotak di pinggang. Tapi sekarang mereka tidak menggunakan bajak lampit lagi, tapi kereta mini (cikar) yang dihiasi ukiran. Kerbau tersebut dihiasi dengan hiasan kepala yang sangat menarik dengan warna keemasan. Atraksinya juga tidak lagi di sawah berlumpur, tetapi di sirkuit dengan panjang lintasan ± 4 Km. Di Kabupaten Jembrana terdapat beberapa sirkuit makepung, salah satunya di Kecamatan Mendoyo, tepatnya di Desa Delodberawah.
Lomba mekepung ini adalah lomba bergrup, dimana peserta terbagi atas Grup Barat dan Grup Timur. Sebagai pembatas antara group Barat dan Timur adalah sebuah sungai yang melintang ditengah – tengah kota Negara yang bernama Sungai Ijo Gading. Dalam lomba mekepung ini tidak ada juara perorangan hanya juara beregu. Lomba Mekepung yang dilaksanakan sebagai event tetap yang selalu diadakan setiap tahunya itu Bupati Cup (Bulan Agustus) dan Jembrana Cup (Bulan Nopember). Dalam pelaksanaan lomba ini selalu diiringi dengan music Jegog dan tari Makepung yang dibawakan oleh remaja putri Jembrana.
Air Terjun Tegalcangkring
Air terjun ini merupakan air terjun buatan karena berupa terowongan air yang difungsikan untuk saluran irigasi subak.
Di dekat tempat ini kurang lebih 100 meter ke utara menyusuri sungai yang airnya jernih ini ada legenda tentang PERTAPAAN yang menjadi cikal bakal nama Banjar / dusun yang mengapit sungai ini.
Belum banyak yang mengenal air terjun buatan ini atau yang sering disebut "Aungan" yang bahasa indonesia nya berarti terowongan. Aungan ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk menghasilkan air sebagai penopang kehidupan sehari hari dengan membuat pompa air yang airnya diambil dari tempat ini.
Tepatnya tempat ini berada di perbatasan antara Lingkungan Petapan Persidi dan Lingkungan Munduk Anyar, yang bisa ditempuh dengan akses mobil dan sepeda motor dari jalan utama Denpasar Gilimanuk , masuk dari Jalan Kelampuak di Kelurahan Tegalcangkring kurang lebih 3 Kilometer ke utara.
Sampai di perbatasan lingkungan Petapan Persidi dan Munduk Anyar ada jalan setapak ke barat ikuti saja jalan tersebut sampai ketemu sungai. Nah sampailah ke tempat ini atau anda bisa melewati perkebunan penduduk setempat.
Di Banjar Yehbuah Desa Yehembang Kauh terdapat sebuah air terjun yang masih alami, belum banyak yang mengetahui air terjun tersebut. Hanya warga sekitar yang mengetahui keberadaan air terjun tersebut, air terjun ini yang sudah lama ada dan dijadikan sebagai tempat mandi dan bermain oleh anak-anak sekitar.
Air terjun ini mulai banyak dikunjungi oleh anak muda semenjak jadi viral di media sosial, Camat Mendoyo (Gede Sujana) juga sempat mengunjungi air terjun tersebut. Air terjun yang masih alami dan didukung oleh suasana yang sejuk dan hijau sangat cocok dikembangkan menjadi objek wisata. Air terjun tersebut memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter.
Wisata Atraksi MakepungSelain panorama alam, Kecamatan Mendoyo juga memiliki potensi wisata lain, yaitu atraksi Makepung, yang sekaligus merupakan ciri khas Kabupaten Jembrana. Mekepung adalah atraksi tradisional yang berasal dari Kabupaten Jembrana. Makepung berarti kejar-kejaran. Atraksi ini terinspirasi dari kegiatan petani mengolah sawah mereka sebelum menanam benih padi, di lahan basah yang berlumpur dengan menggunakan bajak tradisional. Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, dimana kedua kerbau mengenakan alat dekoratif seperti lonceng kayu di lehernya, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak akan terdengar suara seperti musik. Pada awalnya atraksi ini disebut dengan ‘Makepung Lampit’ (atraksi makepung di tengah sawah) yang merupakan cikal bakal terjadinya atraksi makepung di Kabupaten Jembrana.
Atraksi Mekepung dikembangkan sekitar tahun 1930, dimana joki berpakaian seperti prajurit istana. Mereka bertelanjang kaki, mengenakan ikat kepala, syal, rompi dan celana panjang dengan pedang yang dibungkus kain bermotif kotak-kotak di pinggang. Tapi sekarang mereka tidak menggunakan bajak lampit lagi, tapi kereta mini (cikar) yang dihiasi ukiran. Kerbau tersebut dihiasi dengan hiasan kepala yang sangat menarik dengan warna keemasan. Atraksinya juga tidak lagi di sawah berlumpur, tetapi di sirkuit dengan panjang lintasan ± 4 Km. Di Kabupaten Jembrana terdapat beberapa sirkuit makepung, salah satunya di Kecamatan Mendoyo, tepatnya di Desa Delodberawah.
Lomba mekepung ini adalah lomba bergrup, dimana peserta terbagi atas Grup Barat dan Grup Timur. Sebagai pembatas antara group Barat dan Timur adalah sebuah sungai yang melintang ditengah – tengah kota Negara yang bernama Sungai Ijo Gading. Dalam lomba mekepung ini tidak ada juara perorangan hanya juara beregu. Lomba Mekepung yang dilaksanakan sebagai event tetap yang selalu diadakan setiap tahunya itu Bupati Cup (Bulan Agustus) dan Jembrana Cup (Bulan Nopember). Dalam pelaksanaan lomba ini selalu diiringi dengan music Jegog dan tari Makepung yang dibawakan oleh remaja putri Jembrana.
0 komentar:
Posting Komentar