Sabtu, 08 April 2017

Sejarah Kerajaan Jembrana

RAJA JEMBRANA BALI IDA ANAK AGUNG BAGUS NEGARA BESERTA PERMAISURI IDA RATU AYU SAAT DI PURA BESAKIH

Sejarah / History kerajaan Jembrana

Kebudayaan sosial masyarakat di Jembrana telah dimulai sejak 6000 tahun yang lalu. Nama Jembrana sendiri diyakini sebagai sebuah kawasan hutan belantara atau yang dikenal dengan nama Jimbar-Wana yang dihuni oleh Raja Naga/Ular. Dimana seiring berjalannya waktu nama tersebut berubah menjadi Jembrana dan dipergunakan sebagai nama kerajaan.


Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali-Hindu maupun dari etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada sekitar abad ke-17 oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Sejak kekuasaan dipegang oleh Raja Jembrana I Gusti Gede Seloka, dibangun Puri Agung Negeri pada abad ke-19 yang dikenal kemudian dengan nama Puri Agung Negara.

Periode pemerintan kerajaan kuno Jembrana berlangsung hingga sekitar tahun 1855 dan menurut catatan lembaran dokumen arsip pemerintahan Belanda bahwa Kerajaan Jembrana merupakan kerajaan otonom yang dipimpin oleh raja Jembrana V yang bergelar Sri Padoeka Ratoe I Gusti Poetoe Ngoerah Djembrana (1839-1855). Dimana pada masa pemerintahannya Kerajaan Jembrana menandatangani piagam perjanjian persahabatan bilateral dengan Pemerintah Kolonial Belanda-Hindia pada tanggal 30 Juni 1849.

Sepeninggal Raja Jembrana V, Kerajaan Jembrana dipimpin oleh Raja Jembrana VI yaitu I Gusti Ngurah Made Pasekan dimana pada masa ini corak birokrasi modern telah dipergunakan oleh kerajaan melalui tata pemerintahan daerah (Regentschap) yang merupakan bagian dari Karisidenan Banyuwangi dimana dikepalai oleh seorang Kepala Pribumi (Raja) sebagai pejabat yang dimasukkan ke dalam struktur birokrasi Kolonial Belanda di Batavia (pada masa sekarang dikenal dengan Kota Jakarta). Status ini disandang Jembrana hingga tahun 1882.

– Sumber: http://anjungantmii.com/bali/index.php?option=com_content&view=article&id=24&Itemid=22

Puri Jembrana: Puri Agung Negara Jembrana

Puri di pulau Bali adalah nama sebutan untuk tempat tinggal bangsawan Bali, khususnya mereka yang masih merupakan keluarga dekat dari raja-raja Bali. Berdasarkan sistem pembagian triwangsa atau kasta, maka puri ditempati oleh bangsawan berwangsa ksatria.

Raja Jembrana IV Ide I Gusti Agung Sloka membangun Puri Agung Nagari di Negara Jembrana, yang dikenal dengan Puri Agung Negara Jembrana serta memposisikan dan menetapkan Kota Negara sebagai kedudukan Istana atau Puri Agung Raja, Ibu kota Kerajaan, pusat pemerintahan, ekonomi dan budaya sejak Tahun 1830.

Wangsa Agung Widya

* Abad ke-17: Gusti Agung Basangtamiang, anak Patih Agung Gelgel Gusti Agung Widya
* Gusti Brangbangmurti, anak Gusti Agung Basangtamiang
* c. 1700: Gusti Gede Giri, anak Gusti Brangbangmurti
* Gusti Ngurah Tapa, anak Gusti Gede Giri
* Gusti Made Yasa, saudara Gusti Ngurah Tapa
* Abad ke-18: Gusti Gede Andul, paruh pertama, anak Gusti Made Yasa

Wangsa Mengwi

* Abad ke-18: Gusti Ngurah Agung Jembrana, cucu Gusti Agung Sakti dari Mengwi
* …–1766: Gusti Ngurah Batu, anak Gusti Ngurah Agung Jembrana
* 1766-.?..: Gusti Gede Jembrana, kemenakan Gusti Ngurah Batu
* 1797-1809: Gusti Putu Andul, anak Gusti Gede Jembrana
* 1805: Gusti Rahi (wali negara untuk Badung, fl. 1805)
* 1805-1808: Kapitan Patimi (wali negara, keturunan Bugis,)
* 1812-1814: Gusti Wayahan Pasekan (wali negara)
* 1812-1814: Gusti Made Pasekan (wali negara), saudara Gusti Wayahan Pasekan
* 1809-1835: Gusti Putu Sloka, anak Gusti Putu Andul
* 1835-1840: Gusti Alit Mas (wali negara)
* 1835-1840: Gusti Putu Dorok (wali negara), cicit Gusti Ngurah Batu
* 1840-1849: Gusti Made Penarungan (wali negara)
* 1840-1849: Gusti Ngurah Made Pasekan (wali negara)

Di bawah perlindungan Belanda 1843-1882

* 1849-1855: Gusti Putu Ngurah Sloka (wafat 1876), anak Gusti Putu Sloka
* 1849-1866: Gusti Ngurah Made Pasekan (patih 1849-1855; raja 1855-1866)
* 1867-1882: Regen, Anak Agung Made Rai (wafat 1905), cucu Gusti Putu Andul

Jembrana di bawah pemerintahan langsung Belanda 1882-1929

* 1929-1950: Anak Agung Bagus Negara (wafat 1967), cucu Anak Agung Made Rai

Bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 1950 , putra terbaik kerajaan A.A BAGUS SUTEDJA di tunjuk menjadi Gubernur Bali pertama dalam pemerintahan presiden Soekarno.

– Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Raja_Bali#Raja-raja_Jembrana

Foto : Tropenmuseum Tahun 1938

0 komentar:

Posting Komentar